4 ESAI ETIKA POLITIK
Penulis:
F. BUDI HARDIMAN, ROBERTUS ROBET, A. SETYO WIBOWO, THOMAS HIDYA TJAYA
Pengantar
BAGUS TAKWIN
Membuat pengantar untuk beragam pemikiran politik yang diwadahi oleh tulisan-tulisan di buku ini membuat saya harus memikirkan kembali makna politik. Jürgen Habermas, Jacques rancière, albert Camus, dan Emmanuel Levinas adalah pemikir-pemikir orisinil yang punya konsep masing-masing tentang etika politik. Sudut pandang, bangunan logika, dan gaya penuturan mereka sangat khas. Tetapi intuisi saya menangkap adanya persamaan di antara keempatnya. Untuk itu, saya harus kembali merunut dari awal, dari pengertian politik aristoteles dan implikasi-implikasinya, juga dari fakta kehidupan bersama yang dijalani manusia.
Politik pada awalnya dimaknai sebagai pengelolaan polis di masa Yunani kuno, atau hal-hal mengenai polis (makna harafiahnya: kota; sering dipadankan dengan istilah “negara-kota”). Polis merupakan tempat individu manusia bergabung. Aristoteles menyatakan, polis adalah tempat terbaik bagi manusia, meleluasakan orang mencapai tujuannya, mencapai yang terbaik. Manusia mengaktualisasi dirinya dan berfungsi optimal dalam kebersamaannya dengan manusia lain, di dalam polis. Politik mengikhtiarkan optimalnya kehidupan bersama sehingga aktualisasi diri dan fungsi optimal individu dapat berlangsung serta pencapaian kebahagiaan dapat dilakukan.
Dari situ bisa kita pahami, politik adalah implikasi dari kehidupan bersama. Keberadaan manusia dengan manusia lain di dunia, kehidupan bersama di sebuah wilayah, memerlukan pengaturan agar orang-orangnya dapat memenuhi kebutuhan dan mengembangkan dirinya masing-masing, lebih jauh lagi bersama-sama mengembangkan dunia. Pengaturan menjadikan kebersamaan itu bukan sekadar kumpulan atau kerumunan orang, melainkan himpunan yang memiliki struktur dan aturan, sebuah masyarakat. Orang-orang yang terhimpun di dalamnya punya hak dan kewajiban, bukan hanya bertanggungjawab atas dirinya, tetapi juga orang lain. Mereka menjadi warga dari kebersamaan, bukan sekadar individu yang lepas dari individu lain. Politik menjadi fungsi pengaturan itu: menghasilkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan kehidupan bersama, memungkinkan kehidupan bersama berlangsung terus. (Download Buku disini)