AGAMA-AGAMA BESAR DUNIA
Kesadaran beragama agaknya telah berakar dalam
fitrah manusia. Bila kita selami lubuk hati manusia, dengan tiada mengingat
berbagai bentuk dan kelahiran dari bermacam-macamagama, maka kita akan sampai
kepada asal-muasal dari manakah pertanyaan tentang keagamaan itu bermula. Para
peneliti di bidang psikologi ilmu bangsa-bangsa dan sosiologi telah sampai
kepada kesimpulan yang lebih mendasar lagi akan hadirnya sifat azali ini dalam
diri manusia. Dibalik sistem-sistem agama itu, dan bersamaan dengan perbedaan
di antara agama dengan agama yang lain, maka ada suatu aturan sejarah yang
tetap, yang selalu menyelaraskan manusia dalam suatu tatanan tertentu dan
cenderung mengejawantahkan dalam bentuk keagamaan.
Gambaran tentang dimensi keagamaan ini dapat
ditelusuri melalui ber-macam-macam sistem dan melalui berbagai pembahasan. Di
satu sisi, hal itu dapat dilihat pada gerak akal fikiran manusia yang tiada
henti mempertanyakan dirinya tentang sumber dan asal-usulnya, keinginan jiwanya
yang keras untuk menemukan arti sejati dari hidup dan gerak-langkahnya di dunia
ini serta upaya untuk mengerti hubungannya dengan segala sesuatu. Di sisi lain
keinginan ter-sebut telah mendorongnya mencari sesuatu yang azali dan setia
memberikannya ‘kebajikan’ serta mengatur segala sesuatunya.