RELATIVISME

Apakah yang dimaksud dengan Relativisme? Relativisme adalah paham yang menganut kebenaran menurut seseorang belum tentu benar menurut orang lain. Relativisme menganut suatu kebenaran tidak selalu berlaku pada semua orang di segala tempat dan waktu (kebenaran bersifat relatif). Sebaliknya Kebenaran Mutlak berlaku pada setiap orang di segala tempat dan waktu. Paham Relativisme tidak setuju dengan Kebenaran Mutlak / Absolut.

Ketika ada orang yang berteriak ”tidak ada yang mutlak”, bukankah orang tersebut menggunakan kemutlakan untuk menyatakan ”tidak ada yang mutlak” sehingga orang tersebut tidak konsisten di dalam sikapnya. Dan sebaliknya jika orang tersebut tidak memutlakan pernyataan ”tidak ada yang mutlak”, maka pernyataan tersebut pun tidak mutlak dipercaya oleh dirinya sendiri sehingga ada keragu-raguan didalam pernyataannya tersebut. Oleh karena itu di dalam konsep Relativisme kita menemukan inkonsistensi yang merupakan Self Defeating Factor pada paham tersebut.

Paham Realtivisme bisa menyatakan dua hal yang berkontradiksi dapat dikatakan keduanya benar karena kebenaran adalah relatif. Sebagai contoh jika ada ajaran A yang mengatakan Tuhan itu ada dan ajaran B yang menyatakan tidak ada Tuhan, maka paham Relativisme dapat membenarkan kedua ajaran tersebut sehingga ini merupakan suatu hal yang irasional karena kedua hal yang berkontradiksi tidak mungkin keduanya benar.

Paham Relativisme ini sangat disukai oleh banyak orang terutama di zaman ini yaitu zaman Postmodern karena setiap manusia memiliki ego untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Manusia pada zaman ini mempunyai semangat ingin menjadi tuhan atas dirinya sendiri. Sehingga jika orang berbuat dosa tidak ada yang dapat / boleh menilai orang itu salah atau tidak dengan demikian orang akan semakin suka berbuat dosa dan dosa akan semakin meluas di dalam setiap bidang kehidupan. Akibat meluasnya paham ini, dunia cepat atau lambat akan kehilangan kontrol dan semakin rusak. Sebagai contoh pernikahan sesama jenis kelamin, bukankah sudah dilegalkan di beberapa negara, dan mungkin saja dalam beberapa waktu ke depan ada legalisasi pernikahan antara manusia dengan binatang karena manusia telah kehilangan arah yang benar. SUMBER